Sebagian besar pengangguran memang berasal dari mereka yang berpendidikan rendah sehingga keberadaan wirausaha ini sangat membantu mereka yang kesulitan mencari pekerjaan. Untuk memulai menjadi seorang wirausaha seseorang dituntut untuk memahami dan terampil dalam menjalankan usaha yang akan mereka jalankan. Pemahaman yang cukup tentang usaha yang akan dijalankan bisa menghindarkan seseorang dari kemungkinan resiko kerugian. Saat ini banyak wirausaha yang dijalankan baik remaja maupun dewasa. Mereka berfikiran bahwa menjadi seorang wirausahawan juga bisa mendapatkan gaji yang besar sama seperti pegawai bahkan bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat. Wirausaha tidak dituntut modal besar dan pendidikan yang tinggi namun keberhasilannya tergantung dari diri seseorang. Di negara kita saat ini menjadi wirausahawan cukup mudah sehingga ini bisa menjadi pilihan agar pengangguran bisa dikurangi.
1.
Transformasi Digital
Transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan dunia bisnis saat ini. Teknologi dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya dengan hasil yang cukup maksimal. Namun, transformasi ini bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup berarti apabila bisnis yang dijalankan tidak dapat mengikutinya. Apalagi, adanya ketakutan untuk mengubah cara-cara lama akan menimbulkan kekhawatiran apabila transformasi yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru gagal. Hal ini perlu disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan pantang menyerah. Sebuah bisnis harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi yang terus berkembang.
2. Kecepatan
Layaknya teknologi yang menuntut pemilik bisnis untuk adaptif, masyarakat saat ini pun menuntut produk dan layanan yang serba cepat serta praktis. Dan jika pemilik bisnis tidak dapat memenuhi keinginan ini, konsekuensinya bisnis akan ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan. Pemilik bisnis dapat mengatasinya dengan berkolaborasi dengan teknologi yang ada saat ini. Bisnis yang dipadukan dengan teknologi dapat melaju lebih pesat karena mengikuti perkembangan pasar.Salah satu pemanfaatan teknologi adalah otomatisasi dalam mengelola sumber daya perusahaan. seperti penggunaan aplikasi berbasis cloud dalam mengelola karyawan, dan juga aplikasi pengarsipan
3. Sumber Daya Manusia
Teknologi sudah diadopsi dalam bisnis, namun masih ada beberapa pekerjaan rumah lagi yang harus diselesaikan, yakni membuat sumber daya manusia yang dipekerjakan juga adaptif terhadap teknologi tersebut. Jangan sampai biaya besar yang dikeluarkan untuk pembaharuan teknologi malah tidak dapat dioptimalkan karena orang-orang yang terlibat tidak mampu untuk menggunakannya. Sebuah bisnis yang ingin berjalan secara profesional dan berkembang butuh untuk merekrut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang mencukupi. Selain itu, pemilik bisnis juga sebaiknya memberikan pelatihan tambahan serta melakukan upgrade keilmuan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Persaingan Yang Makin Tinggi
Lagi-lagi teknologi mempunyai pengaruh dalam hal ini. Teknologi canggih mampu mengintegrasi saluran bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu. Efeknya, sebuah bisnis bisa menjalin kerja sama dengan bisnis lain di belahan dunia mana saja. Dan tentu saja, sebuah bisnis juga mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis lain di belahan dunia mana saja pula. Jika tidak dibarengi dengan inovasi yang terus menerus, maka bisnis akan tertinggal dari kompetitor. Selain itu, tantangan lain yang kerap ditemui ketika berhubungan dengan kompetitor adalah bagaimana caranya untuk bersaing secara sehat. Karena pada dasarnya hal tersebut memang sangat penting untuk diterapkan. Jika mampu bersaing dengan sehat, maka akan terbentuk iklim yang baik dalam bisnis.
Dalam kewirausahaan digital kita harus memiliki
kompetensi agar kita dapat bersaing dengan wirausaha lainnya. Kepala Pusat
Penelitian Pendidikan (Kapuspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang), Kemendikbud, Nizam mengatakan, empat kompetensi sudah seperti mata
uang yang perlu dipegang peserta didik. Empat kompetensi tersebut, yakni
berpikir kritis dan menyelesaikan masalah serta kreativitas. Kemudian terdapat
pula kompetensi kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama. “Ini kita sebut
kompetensi 4C (Critical Thinking an Problem Solving, Creativity, Communication
Skills, Ability to Work Collaboratively),” ujar Nizam seusai
Seminar Internasional tentang 21 Century Learning di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta.
terus posting artikel menarik lainnya!
BalasHapusArtikelnya bermanfaat dengan materi pembahasan yang menarik
BalasHapus